Sebagian dari anda pasti sudah pernah mendengar pulau Bangka Belitung,
sebuah pulau berukuran kecil yang letaknya bersebelahan dengan Sumatra Selatan.
Pulau Belitung menjadi sangat terkenal ketika novel Laskar Pelangi karangan
Andrea Hirata melejit dipasaran. Namun, belum banyak yang mengekspos keunikan
dari tetangga Belitung yang tidak lain adalah pulau Bangka.
Bagi anda yang
menyukai pantai, sudah saatnya anda datang dan menikmati berbagai keindahan
yang ditawarkan pulau beribukota Pangkal Pinang ini, jika anda mengaku sebagai
pecinta kuliner maka anda juga diwajibkan berkunjung ke Bangka. Tak cukup
sampai disana, selain pariwisata dan kulinernya yang memikat, pulau bangka juga
sangat terkenal akan pertambangan timah serta kerukunan masyarakatnya yang
beraneka ragam.
Perjalanan yang
hanya memakan waktu sekitar 55 menit dari kota Jakarta membuat tempat ini
sangat strategis dan cocok untuk dijadikan tempat berlibur bagi anda yang tidak
mempunyai waktu liburan yang panjang selain itu andapun tak perlu merogoh kocek
yang dalam untuk berkunjung kepulau ini, sarana penginapan dengan harga
terjangkau dapat dengan mudah anda temui dikota Pangkal Pinang.
Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata
pantai? laut biru, air, binatang-binatang kecil, pohon kelapa, ombak, batu
karang atau pasir putih, tepat sekali. Dipulau ini anda bisa mendapatkan semua hal
tersebut dengan mudah. Dari pantai yang menyediakan berbagai penginapan dan
sarana permainan hingga pantai yang masih sangat alami, belum terjamah industri
dan campur tangan manusia. beberapa pantai yang sangat terkenal dibangka adalah
pantai Pasirpadi, Parai Tenggiri, Tanjung Pesona, dan Rambak. Pantai Pasirpadi
berada tepat dikota Pangkal Pinang, pantai ini menawarkan penginapan-penginapan
terjangkau serta restoran seafood khas Bangka dengan harga bersahabat, disore
hari yang cerah, anda dapat berjalan ditepi pantai, menikmati senja didepan
laut yang memukau. Suasana yang ramai dan semarak akan semakin membakar semangat
anda.
Jika anda kurang
menyukai keramaian dan ingin mencari tempat untuk menyendiri, maka pergilah ke
pantai Rambak. Berbeda dengan Pasirpadi, pantai Rambak terletak dikota Sungailiat
yang berjarak 33 Km dari Pangkal Pinang. pantai ini berdekatan dengan pantai
Parai Tenggiri dan Tanjung Pesona, yang membedakannya hanya satu. Dipantai ini
anda tak akan menemukan 1pun bangunan, yang dapat anda lihat adalah pemandangan
menakjubkan dari atas batu karang berukuran raksasa, pasir putih yang bersih
dengan angin sepoi-sepoi yang bertiup membelai wajah. Yang lebih menakjubkan,
semua kenikmatan tersebut dapat anda rasakan secara cuma-cuma tanpa dipungut
biaya 1 sen pun. Tak jauh dari pantai Rambak ada pantai Parai Tenggiri dan
Tanjung Pesona. kedua tempat ini berbeda namun menyajikan sarana yang hampir
serupa, dengan hotel berbintang, taman yang indah serta kolam renang. Selain
ini juga terdapat sarana banana boat yang memungkinkan anda untuk membelah
lautan dan menikmati sendiri atmosfer dari laut tropis. Meski begitu, jangan
kuatir, rupiah yang perlu anda keluarkan hanya berkisar dari 15-30ribu. Cukup terjangkau
bukan?
Dari pantai mari beralih ke kuliner.
Makanan dari bangka yang sudah terkenal dikota-kota lain cukup beragam, mulai
dari mie bangka, martabak manis bangka, otak-otak bangka ataupun berbagai
penganan ringan seperti getas dan kempelang. Tak hanya sampai disitu, pulau bangka
juga akan memanjakan para pecinta seafood dengan hidangan-hidangan yang
menggugah selera, hidangan yang disajikan tersebut berasal langsung dari laut
sehingga bisa dipastikan kesegarannya. Ada pula makanan tradisional, seperti
lempah kuning dan lempah darat. Lempah kuning adalah masakan dengan bahan utama
ikan yang dimasak dengan menggunakan rempah-rempah beragam, namun yang
membedakan dengan masakan lainnya terletak pada penggunaan kunyit yang akan
membuat makanan ini berwarna kuning segar. Berbeda dengan lempah kuning, lempah
darat adalah masakan yang menggunakan campuran sayuran sebagai bahan utamanya
dengan bumbu utama trasi Bangka. Peganan ringan sepert getas dan kempelang pada
dasarnya berbentuk seperti krupuk, dibuat juga dengan hasil laut, seperti ikan,
cumi-cumi atau udang, rasa gurih dan renyah dapat anda rasakan ketika makanan
ini memasuki mulut dengan nuansa laut yang kental. Makanan lain seperti
otak-otak, mie bangka taupun martabak dapat anda temukan dengan mudah dikota Pangkal
Pinang, dengan rasa yang pastinya lebih enak dan lezat.
Sudah puas berbicara pantai dan
kuliner, mari berpindah topik pembicaraan kepertambangan, Bangka Belitung
adalah pulau penghasil timah putih terbesar di Indonesia. Dari pulau ini, jutaan
ton timah telah dikirimkan keberbagai daerah. Dari timah ini juga sebagian
besar masyarakat Bangka menggantungkan hidupnya. Proses pencarian timah
tidaklah mudah, untuk bekerja disektor pertimbangan ini sangat dibutuhkan
keberanian yang besar, karena untuk mencari timah anda akan berada dilubang
besar dalam kurun waktu yang cukup lama setiap harinya, resiko tanah longsor
menjadi salah satu momok yang paling menakutkan disamping resiko-resiko lain.
Pertambangan timah dibangka mulai dikelola dari zaman penjajahan belanda hingga
saat ini. Meski timah yang berhasil dikumpulkan tidak sebanyak dulu, sektor
pertambangan tetap manjadi primadona dihati masyarakat setempat. Banyaknya pengelolaan
timah membuat tanah di Bangka dipenuhi lubang-lubang besar bekas pertambangan
tersebut. karena itu tidak mengherankan, dari atas pesawat anda dapat melihat
daratan bangka yang dipenuhi lubang.
Selain sektor
pertambangan. Sumber penghasilan lain diperoleh dari perkebunan, kebun di
Bangka didominasi oleh kebun kelapa sawit. Pohon karet dan lada. Disepanjang
jalan di Bangka anda akan terbiasa dengan pemandangan puluhan hektar perkebunan kelapa sawit yang
terhampar luas. Selain kedua sektor utama tersebut, masyarakat bangka juga
menggantungkan hidupnya disektor perdagangan.
Lalu bagaimana dengan karakteriktik masyarakat
Bangka? Mayoritas penduduk Bangka berasal dari etnis melayu, disusul oleh etnis
tionghoa, batak, jawa dan sebagainya. Ditanah ini mereka hidup bersama-sama
tanpa pernah membedakan antara satu dengan yang lain. Kerukunan dan keakraban
yang tercipta ditanah ini memang pantas diacungi jempol. Saling membantu dan
menghormati, selalu bersama-sama dan menghargai menjadi cerminan yang tak dapat
dipisahkan dari masyarakat Bangka. Mereka sosok ramah yang akan menyambut anda dengan
senyuman. di Bangka anda akan menemukan gereja yang bersebelahan dengan masjid,
atau kelenteng yang berhadapan dengan masjid. Uniknya hal tersebut tetap
terpelihara dari dulu hingga sekarang. Masyarakat Bangka memegang satu prinsip Tionghoa
yang berbunyi “Fangin, Thongin jitjong” yang berarti “ Melayu ataupun Tionghoa
sama saja” kata-kata tersebut memberikan gambaran bahwa sama sekali tak ada
perbedaan diantara mereka yang berlaku sebagai jurang pemisah.
Jadi, adakah dari anda yang tertarik
untuk menapaki pulau ini dan mencoba serta menikmati sendiri pesona dan daya
tarik tersembunyi yang tentu saja tidak terdapat ditempat manapun. Jika ada,
tunggu apalagi? mari datang dan buktikan seberapa besar kekayaan yang tersimpan
di Bangka. Selain biayanya yang murah, letaknya yang strategis dan keindahannya
yang menawan, anda juga akan disambut dengan senyuman dan keramahan
masyarakatnya.
Lihat postingan tentang pariwisata Indonesia selalu membuat saya ingin melangkahkan kaki menuju ke sana. Indonesia is the best!
BalasHapusayo ke Bangka, dijamin puas. heheeeheee.
BalasHapuspulau ini menjadi bukti betapa kayanya pariwisata Indonesia.
Membaca Pesona Tersembunyi Pulau Bangka, membuat saya ikut berimajinasi tentang keindahan pulau Bangka. Pantai yang biru dengan serpihan pasir, kita beruntung lahir di Indonesia dengan segala kekayaan alam dan kebudayaannya. Artikel ini berhasil membuat saya semakin ingin pergi ke sana.
BalasHapussaya yakin pesona alam pulau Bangka mampu memikat turis lokal maupun mancanegara .....
BalasHapushelen: Yupssss... betul banget, Indonesia memang negara kaya raya. mari berkunjung ke Babel. segala hal tersedia untuk anda yang mencintai pantai dan alam.
BalasHapusketua: yaaaaa, yang masih kurang hanya promosi. semoga untuk kedepan sektor pariwisata Bangka akan meningkat.