Priadji mulai
membuka pasar seni diancol pada tahun 1975, bermula dari diadakannya pameran di
universitasnya. Yaitu ITB. Ia mengikuti pameran itu dan berhasil menarik hati
bapak Ciputra, orang yang saat itu adalah penyelenggara pameran, dari sanalah
kemudian Ciputra berinisiatif untuk melestarikan karya siluetnya di pasar seni
ancol.
Dari awalnya yang hanya fokus pada
pelukisan model, ia memperlebar keahlianmya juga sebagi pembuat siluet. namun
semua kesuksesan dan buah manis yang saat ini ia dapatkan tak datang begitu
saja. Ada jerih payah yang tersembunyi dan ada pula usaha yang tak mengenal
kata lelah.
“semuanya butuh proses” itulah yang
diucapkan Priadji ketika kami tanyakan perihal kesuksesannya sekarang. Ia
mengungkapkan perjalanan karirnya laksana seorang anak, yang tadinya kecil lalu
tumbuh besar hingga bisa dikenal seperti sekarang. Namun yang terpenting
baginya adalah ia bisa menikmati pekerjaannya saat ini.
Tak sampai disana. Tim kreatif dari
salah satu acara televisi swasta berhasil menemukan bakat luar biasa Priadji
dan kemudian mengajaknya untuk bekerja sama, sejak saat itu, nama Priadji terus
meroket.
Yang paling mengangumkan dari sosok
ini adalah ketika kami membahas masalah penghargaan. Ia hanya tersenyum
kemudian mengatakan bahwa penghargaan tertinggi bagi dirinya adalah ketika
orang-orang datang dan menghargai semua karyanya, karena sebuah penghargaan
bukan terletak pada sertifikat atau piagam tapi pada apa yang telah ia berikan.
Meskipun dikios-kios itu juga terpampang penghargaan dari Muri, Priadji sama
sekali tak membahasnya.
Kesuksesan itu telah ia capai,
undangan-undangan khusus dari berbagai Negarapun datang membanjiri. Dengan
mewakili dinas pariwisata ia berangkat memenuhi panggilan itu dari kota ke
kota, dari negara ke negara.
Penutup dari wawancara singkat
itupun Priadji berikan ketika ia berkata, kekreatifan adalah pembaharuan-pembaharuan
baru dalam diri manusia, jangan takut berinovasi karena sesuatu hal kecil yang
kamu lakukan dengan sungguh-sungguh sekarang akan kamu dapatkan penghargaan besarnya
nanti. Iapun berpesan bagi seluruh generasi bangsa agar menjadi seperti apa
yang dicitakan-citakan. Harapan lain untuk dirinyapun terbilang sederhana. Ia
hanya ingin dapat terus melukis dan berkarya walau usia terus menua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar