Wawancara merupakan salah satu kegiatan utama yang tidak bisa dipisahkan dari bidang jurnalistik, melalui wawancaralah seorang jurnalist mendapatkan berita. Sebagai seorang mahasiswa komunikasi bidang jurnalistik, sayapun kerap melakukan wawancara baik secara individual maupun kelompok. Salah satu wawancara yang pernah saya lakukan bersama kelompok untuk memenuhi mata kuliah creative thinking adalah wawancara dengan Priadji Kusnadi, seorang pembuat siluet yang berlokasi di Ancol
Priadji Kusnadi
lahir di Yogyakarta, 7 Januari 1953. Beliau tumbuh dilingkungan seniman yang
turut membentuk dirinya. Ayahnya yang bernama Kusnadi (Alm.) adalah seorang
seniman, kritikus dan pendidik juga dikenal sebagai salah satu perintis
berdirinya akademi seni rupa Indonesia di Yogyakarta. Ibunya yang bernama
Supini merupakan seorang pematung poseren wajah dari tanah liat.
Setelah tamat
dari SMA 9 Bulungan Jakarta, Priadji mengeyam pendidikan lanjutan di FSR ITB
angkatan 1973 namun tidak selesai. Priadji membuka gerai siluetnya di Pasar
Seni Jaya Ancol sejak 1975 hingga kini.
Priadji
dikaruniai dua orang anak yang salah satunya turut membantunya membuat siluet
untuk beberapa perusahaan. Sedangkan anak sulungnya kini bekerja di Media
Indonesia dan memegang posisi di Creative Art pada program Kick Andy.
Hasil karya siluet Priadji sudah sering dipamerkan didalam maupun diluar
negeri. Beliau sudah sering diundang ke beberapa negara seperti Singapura,
Malaysia, Philiphine, Thailand, Jepang, Australia, China, India, Dubai dan
Istanbul atas hasil karyanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar