Setelah membahas tentang Fikom dan garis besar peminatannya, saya akan sedikit bercerita tentang asyiknya menjadi mahasiswa fakultas ilmu komunikasi.
Sama seperti jurusan-jurusan lainnya, fikompun memiliki sistem uts-uas untuk menentukkan nilai akhir mahasiswanya, termasuk jumlah kehadiran yang minimal harus berjumlah 75% dari keseluruhan pertemuan. Namun selain uts-uas dan jumlah kehadiran, ada satu faktor lain yang cukup berpengaruh bagi prestasi akademik mahasiswa, yaitu nilai tugas. dari tugas-tugas yang diberikan para dosen inilah saya merasakan betapa asyik dan menyenangkannya menjadi mahasiswa fakultas ilmu komunikasi khususnya bidang jurnalistik.
Tugas pertama saya sebagai mahasiswa komunikasi diberikan dalam matakuliah pengantar ilmu komunikasi, dosen menugaskan untuk melakukan wawancara terhadap seseorang yang baru kita kenal, orang yang diwawancara harus memiliki profesi atau cerita hidup yang menarik, kemudian hasil wawancara tersebut dituangkan dalam sebuah artikel yang sudah harus dikumpulkan dalam pertemuan berikutnya.
Maka berangkatlah saya dan teman-teman satu kelompok menuju halte Kalideres dengan menggunakan Bus Trans Jakarta. dibawah pancaran sinar matahari yang terik serta suasana yang sedikit menegangkan kami berpencar di halte tersebut untuk mendapatkan narasumber yang diinginkan sang dosen, pencarian tak berjalan mulus, mencari seseorang yang unik serta bersedia diwawancarai laksana mencari jarum dalam tumpukan jerami. dihari pertama inipun saya pulang dengan tangan hampa.
barulah dihari ketiga setelah menelusuri perkampungan disekitar halte, saya berhasil menemukan orang yang dimaksud. Pengalaman pertama dalam penyelesaian tugas tersebut menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk saya pribadi.
Tugas pertama berhasil dilalui, tugas-tugas lainpun datang dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi pula. dari datang ke stasiun televisi sampai mewawancarai Duta besar negara lain menjadi pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan dengan mudah.
dari sulitnya rute perjalanan yang harus ditempuh sampai bahagianya perasaan ketika hasil wawancara sudah berada ditangan.
Saya dituntut selalu siap kapan saja ketika tugas-tugas mendadak itu tiba-tiba diberikan, pada suatu waktu seorang dosen tiba-tiba memberikan kabar kepada ketua kelas untuk pergi menghadiri liputan 6 award yang ditayangkan salah satu televisi swasta di Indonesia, acara tersebut harus sudah dibuat dalam bentuk berita untuk dikumpulkan besok paginya, maka setelah menghadiri acara tersebut , saya dengan cepat kembali ke rumah untuk membuat berita agar dapat dikumpulkan besok paginya. Meski terasa lelah, capek ataupun kadang kala malas, rasa puas dan bahagia ketika berita tersebut selesai dan dapat dikumpulkan mengalahkan semuanya.
hal menyenangkan lain adalah ketika saya diberikan tugas untuk pergi kesuatu tempat untuk meliput suatu peristiwa, disana saya menemukan banyak hal yang belum saya ketahui dan berkenalan dengan banyak orang yang sangat luar biasa,
melalui tugas-tugas ini saya diajarkan rasa tanggungjawab dan disiplin, betapa waktu sangat berharga dan hubungan baik dengan orang lain akan memberikan kita banyak kemudahan dimasa nanti. itulah yang membedakan mahasiswa komunikasi dengan mahasiswa lainnya.